Ehow.com
BANYAK penyakit ditimbulkan karena pola makan yang salah, seperti diabetes, hipertensi, jantung koroner dan asam urat. Jika dijalankan dengan benar diet vegetarian dapat membantu mencegah timbulnya penyakit degeneratif. Kenali jenis diet vegetarian
Pada prinsipnya, diet vegetarian adalah pola makan dengan membatasi sumber bahan pangan hewani. Jenisnya ada empat tingkatan, yaitu semi vegetarian, lackto vegetarian, lackto ovo vegetarian, dan vegan.
Semi vegetarian masih mengkonsumsi produk hewani namun dibatasi dan masih dominan bahan pangan nabati. Sedangkan vegetarian vegan atau pure vegetarian, jenis yang meninggalkan semua produk hewani dan hasil olahannya.
Jenis vegetarian vegan berisiko tinggi mengalami kekurangan protein. Diperlukan kecermatan dan mengkonsumsi banyak jenis kacang-kacangan serta hasil olahannya agar tubuh tercukupi kebutuhan asam amino esensial.
Tipe yang ke tiga adalah lacto vegetarian. Jenis ini mengkonsumsi aneka produk kacang kacangan namun pantang daging, unggas, ikan serta telur. Lacto vegetarian masih mengkonsumsi susu dan hasil olahannya sehingga kebutuhan protein hewani dan kalsium bisa dicukupi dengan minum susu.
Golongan ke empat adalah tipe vegetarian lacto ovo vegetarian. Tipe diet vegetarian jenis ini paling aman karena kebutuhan protein tubuh, yakni asam amino esensial dilengkapi oleh telur, susu dan turunan produk susu.
Perhatikan asupan protein
Bagi para vegetarian, asupan protein tubuh perlu diwaspadai. Di dalam tubuh, protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pengganti sel-sel tubuh yang rusak. Protein ini terusun dari berbagai jenis asam amino. Golongan asam amino esensial hanya bisa diperoleh tubuh melalui asupan makanan.
Pelaku diet semi vegetarian, vegetarian lacto dan lacto ovo, kebutuhan asam asam amino masih bisa dicukupi dari asupan susu dan telur, namun bagi vegetarian vegan, perlu kecermatan di dalam memilih sumber protein nabati.
Selain itu, juga perlu mengkonsumsi beragam jenis kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti susu kedelai, tahu dan tempe agar asupan asam amino tubuh dapat tersukupi. Mengingat sumber protein nabati, asam aminonya tidak selengkap bahan pangan hewani.
Sumber nutrisi lain seperti karbohidrat tidak bermasalah bagi kaum vegetarian karena sumber karbohidrat seperti beras, ubi, jagung dan kentang merupakan bahan pangan yang boleh dikonsumsi.
Berbeda dengan lemak, Asupan lemak pelaku diet vegetarian dibatasi asupannya. Terutama sumber lemak hewani. Pilih lemak nabati yang sehat, seperti minyak kanola, minyak biji bunga matahari, olive oil atau minyak sawit.
Manfaatnya?
Pedoman pola menu diet vegetarian sebaiknya mengacu ke pola makan dengan menu seimbang, yaitu harus tercukupi kebutuhan kalori, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air dan serat. Kebutuhan akan zat gizi ini harus sesuai dengan aktivitas, jenis kelamin dan usia pelaku diet.
Kelebihan diet vegetarian adalah dapat menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti kolesterol tinggi, jantung koroner, asam urat, hipertensi, diabetes, dan kanker. Penyakit-penyakit ini biasanya dipicu oleh pola makan tinggi lemak hewani , protein, garam, tinggi gula, namun rendah serat. Sedangkan diet vegetarian minim asupan produk hewani.
Pola makan vegetarian juga memungkinkan tubuh banyak mendapan asupan vitamin dan mineral. Di dalam tubuh, vitamin dan mineral merupakan zat pengatur, menjaga dan memelihara kesehatan tubuh. Dengan tubuh yang sehat, tentu beragam serangan penyakit, terutama jenis penakit yang disebabkan oleh virus. Asupan yang tinggi sumber serat pelaku diet vegetarian juga dapat mencegah tubuh dari risiko kanker saluran pencernaan.
sumber : http://www.mediaindonesia.com